Jakarta, 1 Juli 2025 — Sebagai bagian dari komitmen global untuk melindungi lingkungan dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan, telah digelar seremoni pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Universitas Pertamina pada Selasa, 1 Juli 2025. Hibah satu unit IPAL dengan sistem Johkasou, teknologi pengolahan air limbah asal Jepang, merupakan lanjutan kerja sama antara Daiki Axis dan Universitas Pertamina dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor pendidikan.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Rektor Universitas Pertamina Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS., IPU, Mr. Hiroshi Ogame selaku Chairman Daiki Axis Co., Ltd., dan Ueda Hajime, Minister of Economic Affairs dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.
Dalam sambutannya, Mr. Hiroshi Ogame menyampaikan apresiasi atas kemitraan ini dan menegaskan misi perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan. “Dengan slogan PROTECT × CHANGE (Melindungi dan Mengubah), kami berkomitmen menciptakan masa depan yang lebih baik bagi manusia dan alam melalui solusi pengolahan air. Hibah IPAL ini bukan hanya simbol dari teknologi yang kami miliki, tetapi juga cerminan dari visi bersama untuk menjawab tantangan lingkungan secara nyata,” ujar Ogame.
Sistem Johkasou yang dihibahkan mampu mengolah air limbah domestik hingga memenuhi baku mutu lingkungan yang ditetapkan Pemerintah Indonesia. Teknologi ini akan digunakan dalam fasilitas kampus Universitas Pertamina terutama sebagai media pembelajaran program studi Teknik Lingkungan, termasuk mengolah air limbah dari toilet baru yang tengah dikembangkan. Dengan sistem ini, air limbah dapat dikelola secara efisien dan ramah lingkungan, mendukung kampus dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan.
Rektor Universitas Pertamina dalam sambutannya menyampaikan bahwa langkah ini juga merupakan bagian dari partisipasi kampus dalam Times Higher Education (THE) Impact Ranking 2025, yang mengukur kontribusi institusi pendidikan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Kolaborasi dengan Daiki Axis menjadi wujud konkret dari komitmen kampus terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
Selain hibah IPAL, seremoni ini juga membuka peluang kerja sama lanjutan antara Daiki Axis dan Universitas Pertamina, khususnya dalam bidang edukasi dan penelitian lingkungan. “Kami berharap kolaborasi ini menjadi awal dari hubungan yang lebih luas, terutama dalam riset dan pengembangan teknologi lingkungan yang aplikatif,” kata Rektor.
Hal senada disampaikan oleh Ueda Hajime dari Kedutaan Besar Jepang. Ia menekankan pentingnya pemeliharaan air bersih dan pencegahan pencemaran air tanah dan sungai. “Inisiatif seperti ini sangat strategis. Selain instalasi peralatan, pemeliharaan berkelanjutan juga penting. Kami mendukung riset bersama agar hasilnya dapat disebarluaskan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara,” ujar Hajime.
Sebagai perusahaan yang mengedepankan tanggung jawab sosial dan inovasi teknologi, Daiki Axis percaya bahwa kolaborasi dengan dunia pendidikan adalah kunci untuk membangun kesadaran dan keahlian generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan. Hibah ini menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem kolaboratif yang mempertemukan dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk masa depan yang lebih hijau.