Daiki Axis: Pelopor Solusi Pengolahan Air Limbah
Daiki Axis adalah perusahaan pengolahan air limbah terkemuka yang telah memberikan solusi inovatif selama lebih dari enam dekade. Didirikan pada 12 Juli 1958, dengan kantor pusat di Matsuyama dan Tokyo, perusahaan ini terdaftar di Bursa Saham Tokyo, Seksi 1. Dengan pendapatan 350 juta USD pada Desember 2021 dan lebih dari 1.000 karyawan, Daiki Axis telah kokoh menetapkan dirinya sebagai pemimpin di industri ini.
PT Daiki Axis Indonesia mengkhususkan diri dalam solusi pengolahan air limbah, dengan fokus pada instalasi pengolahan air limbah (STP). Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari Daiki Axis Co., Ltd., yang berkantor pusat di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Jepang. Awalnya didirikan pada 1998 sebagai PT. Bestindo Aquatek Sejahtera, perusahaan ini diakuisisi oleh Daiki Axis Co., Ltd. pada 2015 dan kemudian diubah namanya menjadi PT. Daiki Axis Indonesia.
JOHKASOU STP (Sewage Treatment Plant) adalah produk berkualitas tinggi yang menggunakan aliran gravitasi dan blower kecil untuk terus-menerus mengolah air. Sistem ini memisahkan limbah padat dan cair berdasarkan gravitasi dan menggunakan media anaerob untuk pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan bahan organik dalam air limbah domestik. Kamar bed bergerak diisi dengan media bed bergerak yang diaerasi oleh blower, mengisi 40-50% dari volume. Disinfektan digunakan sebagai agen sterilisasi untuk membunuh mikroorganisme patogen dalam air yang telah diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Kamar sedimentasi dan sirkulasi memungkinkan untuk penggunaan kembali air, melalui beberapa tahap pengolahan sebelum air dikirim ke kamar anaerob kedua untuk denitrifikasi.
Daiki Axis mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Undang-Undang Johkasou, termasuk pemasangan STP yang tepat. Ini mencakup pemasangan Johkasou, persetujuan model Johkasou, operasi dan pemeliharaan Johkasou, bisnis Johkasou untuk instalasi dan operasi, serta penggunaan teknisi Johkasou yang bersertifikat secara nasional. Pabrik ini memiliki kapasitas 2.400 unit per tahun dan telah memasang lebih dari 350 unit JOHKASOU pada tahun 2022.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan JOHKASOU yang tidak tepat dapat mengurangi kinerja, meningkatkan biaya operasional, dan menimbulkan kesalahpahaman tentang produk tersebut di Sri Lanka. Sangat penting untuk mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Undang-Undang Johkasou dan menghindari penyalahgunaan untuk memastikan kinerja dan efektivitas biaya yang optimal.